Selasa, 18 Maret 2014

TODAY NEWS


 
JAKARTA, KOMPAS.com — Warga Pademangan Timur, Jakarta Barat, mengenang ketika Joko Widodo berjanji akan membereskan Jakarta selama lima tahun, saat Pilkada DKI Jakarta 2012. Amat disayangkan, baru dua tahun, Gubernur DKI Jakarta itu mau meloncat lagi menjadi presiden.

Caroline (31), warga Pademangan Timur, berharap agar Jokowi tidak mencalonkan diri menjadi presiden. Menurut dia, Jokowi harus memenuhi janjinya dulu.

"Lucu saja, dulu janjinya benahi Jakarta lima tahun, ini belum juga dua tahun malah mau jadi presiden, gimana nanti jadi presiden?" kata Caroline kepada Kompas.com, Selasa (18/3/2014).

Menurut dia, masih banyak masalah Jakarta yang belum beres, misalnya masalah banjir yang kerap merendam wilayah Pademangan.

Caroline mengakui, Kali Mati yang kerap meluap kini sudah lebih bersih karena setiap pagi ada mobil pengangkut sampah. Bahkan, jalan yang dulunya masih tanah, kini sudah dilapisi conblock. Namun, masalah sampah belum tuntas karena setiap sore sampah kembali bertumpuk.

Nasmi (32), warga Pademangan lainnya, juga menyorot hal itu. Namun, dia lebih mengeluhkan terkait gaji petugas kebersihan, yang salah satunya adalah suaminya. Dia mengaku, suaminya sudah tidak dibayar honornya selama tiga bulan. Dia pun mempertanyakan hal tersebut.

"Gimana mau benahi Indonesia, Jakarta saja masih belum bener gini," ujar Nasmi.

Adanya perubahan juga diakui Sumarwani (53). Menurut dia, selama satu tahun masa jabatan Jokowi sudah terlihat perubahan di kampungnya tersebut. "Ya, lumayan sih perubahan. Dulu ini jalannya tanah, sekarang sudah dibata blok," ujarnya.

Sumarwani mengaku tidak mengetahui keputusan Jokowi untuk menjadi presiden. "Katanya jabatan masih ya? Kok malah mau jadi presiden? Tapi ya mau bagaimana lagi ya, kayaknya bukan kemauan dia juga, namanya juga dibawa dari kampung ya," ujarnya sambil tersenyum.

sumber: http://lipsus.kompas.com/gebrakan-jokowi-basuki/read/xml/2014/03/18/1229267/.Lucu.Saja.Janjinya.5.Tahun.Belum.2.Tahun.Mau.Jadi.Presiden.

pendapat/opini :
seharusnya pak Joko Widodo menepati janjinya untuk membereskan Jakarta selama lima tahun terlebih dahulu , apabila ingin menjadi presiden ia harus memilih waktu yang tepat agar masyarakat Jakarta tidak merasa dihianati.
             keputusan yang diambil pak Jokowi sangat tidak diinginkan oleh masyarakat Jakarta, saran saya tepatilah terlebih dahulu janji yang telah disepakati sehingga tidak timbun masalah yang besar antara pak Jokowi dengan warganya. apabila telah selesai membereskan kota Jakarta, pak Jokowi boleh saja mencalonkan diri sebagai presiden. sekian pendapat dari saya, Terimakasih

Selasa, 18 Februari 2014

Solopos.com, BLITAR — Lahar dingin Gunung Kelud yang Kamis (13/2/2014) lalu erupsi meluap dan meluber ke wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (18/2/2014). Warga Blitar di selatan gunung itu, seperti warga Kecamatan Talun, Gandusari dan Wlingi pun dikejutkan aroma belerang yang menyeruak hingga permukiman Selasa malam.
Berdasarkan pantauan Kantor Berita Antara di Kali Lekso dan Kali Semutyang melintasi wilayah Kecamatan Wlingi, serta Kali Jari dan tanggul lahar Kali Putih daerah Sumberejo, Kecamatan Talun, hingga pukul 21.00 WIB tak terjadi luapan banjir lahar tersebut di wilayah Blitar. Padahal luapan lahar dingin di Kali Konto, Kabupaten Kediri, dilaporkan meninggi hingga mendekati badan jalan di sekitar jembatan utama penghubung Kediri-Malang, sehingga aparat keamanan pun sempat menutup arus lalu lintas dengan dialihkan ke jalur lain.
Banjir lahar menyusul hujan deras tersebut dilaporkan juga mengalir ke Kali Lekso dan Kali Putih, sehingga warga di daerah hilir Kecamatan Wlingi, Gandusari dan Talun segera mengantisipasinya. “Laporan dari warga Krisik (hulu Kali Lekso, red), sejak petang tadi sudah terjadi aliran lahar. Kalau itu benar, tentu beberapa jam kemudian aliran lahar tersebut sampai Wlingi,” ujar Jamil, warga yang tengah mengecek ke Kali Lekso.
Berdasatkan pantauan wartawan, aliran air Kali Lekso terlihat sedikit meningkat dengan warna keruh, namun oleh warga hal itu dianggap sebagai biasa, sama seperti saat terjadi hujan di hulu. Sementara aliran air di Kali Semut dan Kali Jari, masih cukup jernih walau arusnya sedikit membesar dari biasanya.
Sedangkan warga Sumberejo di bawah tanggul lahar Kali Putih Sumberagung, menyatakan banjir lahar belum sampai daerah tersebut. “Di hulu Sumber Agung kabarnya sudah ada aliran lahar, tapi di sini masih biasa saja, normal, aman,” kata Tarminingsih, warga Sumberejo.
“Saya segera ke Gandusari menemani ibu di Sukosewu, karena khawatir luapan lahar membesar. Alhamdulillah sampai malam ini aman,” kata Ninik, seorang guru yang tinggal Kaweron, hilir Kali Jari dan Kali Semut.
Meskipun kondisi aman, Posko Bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar di Jalan Bromo, Wlingi, tetap siaga 24 jam, mengantisipasi dampak letusan Gunung Kelud yang terjadi Kamis malam lalu.

menurut saya warga sekitar tetap harus waspada akan terjadinya letusan susulan, dan segera mengungsi ke   tempat yang aman supaya tidak terkena letusan gunung. lalu menggunakan masker untuk menjaga kesehatan paru-paru akibat abu vulkanik.

sumber : http://www.solopos.com/2014/02/18/gunung-kelud-meletus-warga-blitar-dikejutkan-aroma-lahar-dingin-kelud-490627

Selasa, 14 Januari 2014

Pantai Petanahan

Pantai petanahan ini, mulai dikelola tahun 1993. Tidak heran jika banyak orang yang berkunjung ke obyek wisata ini. Halaman depan yang cukup menarik, membuat orang penasaran dan ingin melihat suasana pantai petanahan.
         Saat berada di pintu masuk, saya bertemu dengan Bapak Wasimin (orang asli Petanahan) yang jabatannya sebagai bendahara dalam pengelolaan pantai. Saya sempat berwawancara dengan Pak Wasimin, walau hanya sebentar. Pak Wasimin mengatakan bahwa pengunjung yang datang ke pantai ini ramai pada saat hari libur maupun hari minggu saja. Jika pada hari-hari bisa pantai petanahan tidak terlalu ramai. Oleh karena itu penduduk setempat menjulukinya dengan nama “pantai musiman”. Lalu beliau mengatakan bahwa pengunjung yang datang ke pantai ini, kebanyakan dari lokal. Namun pada saat liburan pengunjung dari luar kota pun lumayan banyak.



         Ada juga makanan khas yang disediakan di daerah pantai ini, salah satunya adalah pencel lontong. Saya mencoba pecel lontong yang rasanya lumayan nikmat. Di pantai petanahan ini tidak terlalu sering terjadi pasang surut air laut, sehingga aman untuk bermain air dan nelayan pun tidak takut untuk berlayar.