“Musuh
Tercinta”
Lukas 6:27
Alice
adalah seorang anak SD yang memiliki kepribadian lugu dan pendiam. Oleh karena
itu, teman-temannya lebih suka membullynya daripada berteman dengannya.
Teman-temannya selalu membuatnya menangis bahkan mereka tidak pernah berhenti
mencoba mencelakakan Alice. Pada suatu ketika Alice sedang berjalan menuju ke
rumah seorang diri. Terlihat dari kejauhan teman-teman Alice mulai berjalan
mendekatinya. Dengan rasa takut ia tetap berjalan dan memusatkan perhatiannya
ke depan tanpa melihat arah manapun. Tiba-tiba teman-temannya menghadang dan
merebut tas yang digendongnya. Dengan air mata ysng mulai membasahi pipi
mungilnya, Alice mencoba merebut tasnya kembali hingga ia mendapatkannya.
Setibanya di rumah, ia bercerita kepada kakeknya dan akhirnya kakeknya menyuruh
Alice untuk berdoa bagi teman-temannya itu. Dengan kerendahan hati, Alicepun mengikuti
saran kakek.
Dari
ilustrasi di atas kita dapat belajar bahwa hal yang paling utama dalam hidup
adalah mengasihi. Mengasihi yang dimaksud disini tidak hanya kepada orang-orang
terdekat saja melainkan orang yang tidak menyukai kita sekalipun atau dengan
kata lain adalah musuh kita sendiri. Yesus sendiri mengajarkan kepada kita
supaya kita mau mengasihi musuh, selalu berdoa bagi mereka ( Matius 3:44 ) dan
selalu berbuat baik kepada mereka (Lukas 6:27). Untuk melakukakan hal tersebut
memang tidaklah mudah, kita harus benar-benar memiliki kerendahan hati dan mau
mentaati perintah Tuhan seperti di dalam
firman-Nya. Jika kita mampu melakukan hal tersebut kita dapat dikatakan
sebagai sosok yang memiliki karakter seperti Yesus yaitu “pengampun”. Maka dari
itu, marilah kita belajar untuk mengasihi seseorang yang membenci kita. Dengan
begitu, orang-orang dapat melihat kasih Yesus dari kehidupan kita.^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar